0

Sistem Komunikasi pada MABES POLRI POLDA METRO JAYA dengan menggunakan LTE

Posted by Riski Safaat on 01.05

Sistem Komunikasi pada MABES POLRI POLDA METRO JAYA dengan menggunakan LTE
Riski Safaat1, Kanisius Karyono, S.T., M.T. 2
Mahasiswa Jurusan Sistem Komputer1, Dosen Pengajar2
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara  
Jln. Boulevard Gading Serpong Tangerang- Banten 15810 INDONESIA
Telp. (021)54220808 Fax.(021) 54220800
Email :Ekki@teaterkatak.org



AbstrakMabes Polri Polda Metro Jaya merupakan pusat dari keamanan wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Dimana di dalam kantor pusat tersebut pasti membutuhkan pengaksesan jaringan internet yang sangat cepat, karena untuk menjaga dan memantau wilayah keamanan DKI bukan perkara yang mudah seiring dengan luasnya kewilayahan Jakarta dan banyaknya gedung-gedung bertingkat. Untuk itu, LTE (Long Term Evolution) dirancang untuk memperbaiki dan mempercepat jaringan telekomunikasi yang ada di Mabes Polri Polda Metro Jaya sekarang .

KeywordsMabes Polri Polda Metro Jaya dan LTE (Long Term Evolution) .


I.      pendahuluan
Mabes Polri Polda Metro Jaya bertempat di Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Jl.Jenderal Sudirman Kav 55 Jakarta Selatan yang merupakan disekililingnya terdapat gedung-gedung pencakar langit yang tinggi sehingga sering tejadinya fading . Mabes Polri Polda Metro Jaya, mempunyai 13satuan kewilayahan keamanan dan luas wilayah hukum diantaranya : Polres Jakarta Pusat (48,17 Km2), Polres Jakarta Barat (126,15 Km2), Polres Jakarta Utara (7.133,51 Km2), Polres Jakarta Timur (187,67 Km2), Polres Jakarta Selatan (145,73 Km2), Polres Metro Depok (230 Km2), Polres Metro Tangerang (177,30 Km2), Polres Kabupaten Tangerang (1,11 Km2), Polres Kepulauan Seribu (11,81  Km2), Polres Metro Bekasi (210,49 Km2), Polres Kabupaten Bekasi (1,27 Km2), Polres KPPP Tanjung Priok (593,062 Km2) dan Polres Bandara Soekarno Hatta (18Km2) [1].
Selain kesatuan wilayah hukum yang luas, Mabes Polri Polda Metro Jaya juga mempunyai anggota personel yang cukup banyak yakni mencapai 29.250 orang. Sebanyak 27.895 di antaranya anggota Polri dan 1.345 pegawai negeri sipil. Dari banyaknya user yang menggunakan mobile dan device untuk pertukaran informasi,  maka kecepatan pengaksesan jaringannya pun cenderung lambat sehingga dapat mempengaruhi proses kinerja operasional dari Mabes Polri Polda Metro Jaya.
Dari bermacam-macam masalah yang ada di jaraingan telekomunikasi pada Mabes Polri Polda Metro Jaya seperti Jumlah pemakai jaringan telekomunikasi yang banyak, jaringan telekomunikasi yang cepat, banyaknya jenis teknologi yang digunakan., membutuhkan jangkauan yang luas dan membutuhkan akses jaringan telekomunikasi dimana saja Oleh karena itu, diperlukan sebuah jaringan telekomunikasi yang handal agar semua proses pengaksesan jaringan, pertukaran data, pengaturan lalu lintas dan monitoring keamanan sistem dapat terlaksana dalam waktu yang cepat yakni LTE (Long Term Evolution)..
3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps [2]. Dengan kemampuan uplink dan downlink yang tinggi, LTE dapat membantu proses pentransmisian data di Mabes Polri.

II.   DASAR TEORI
LTE merupakan standar terbaru pada mobile network technology GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA, di mana jaringan teknologi mobile teknologi yang sekarang bekerja dengan lebih dari 85% dari seluruh pelanggan seluler akan memastikan dari 3GPP akan terjadi kompetisi dengan berbagai teknologi seluler lainnya. Para pencetus LTE mulai memikirkan perubahan besar dengan melihat teknologi baru pada air interface dan arsitektur sistem tanpa melihat sistem yang ada saat ini. Hal ini menyebabkan adanya banyak perubahan, misalnya seperti penggunaan teknologi OFDM sebagai basis air interface pada lapisan akses radio (radio access layer), arsitektur sistem flat IP (All-IP), level modulasi yang lebih tinggi dan lain-lain.
Jaringan LTE mampu mentransformasi pengalaman pengguna telekomunikasi, memperbarui layanan mobile broadband ke tingkatan baru sehingga kegiatan mobile seperti browsing internet, mengirim e-mail, video sharing, download musik, serta aplikasi-aplikasi lain akan sangat mudah diakses tanpa ada intervensi atau keterlambatan. LTE disiapkan untuk format jaringan seluler yang kekuatannya jauh melebihi daripada yang sudah ada sekarang baik 3G, HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) maupun HSUPA (High Speed Uplink Packet Access), LTE mampu memberikan downlink puncak harga minimal 100 Mbit/s, 50 Mbit/s di uplink dan RAN (Radio Access Network) sepanjang perjalanan waktu kurang dari 10 ms. LTE fleksibel mendukung bandwidth operator dari 1,4 MHz hingga 20 MHz serta kedua FDD (Frequency Division duplex) dan TDD (Time Division Duplex) dan mampu mengalirkan data hingga 100 Mbps untuk downlink dan 50 Mbps untuk uplink. Dengan kecepatan fantastis itu, beragam aplikasi bisa dinikmati lebih cepat dan real-time misalnya untuk game online [3].

III. PERBANDINGAN SISTEM
Dalam pemilihan jaringan telekomunikasi, dibuatkan juga proses perbandingan sistem antara LTE (Long Term Evolution) dan WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Berikut adalah proses penilaian perbandingan berdasarkan 3 kriteria penilain :

3.1  Throughput
Throughput LTE lebih unggul dari WiMax, Downlink yang diusung LTE mampu   melampaui WiMax yakni kisaran 100 Mbps, sementara WiMax kisaran 70 Mbps. Keduanya menawarkan kemampuan rate transfer data maksimal hingga Gbps pada pita frekuensi kisaran 3.4 Ghz - 3.5 Ghz.

3.2  Easy to Implement
·         WiMax lebih easy to implement dibandingkan dengan infrastruktur generasi sebelumnya dari LTE yakni 3G , karena 3G infratrukturnya lebih kompleks serta butuh banyak node.
·         LTE punya downlink lebih baik dari WiMax. Itu artinya lebih irit node dibandingkan WiMax. Tapi faktanya perkembangan teknologi dari 2G , 3G , hingga generasi 3.5G, infrastrukturnya tetep komplex hanya saja tingkat komplexnya semakin berkurang seiring meningkatnya kemampuan data transfernya.
·         Infrastruktur LTE sepertinya akan mengadopsi pendahulunya juga, jadi kemungkinan infrastrukturnya tetep lebih komplex dibanding WiMax.


3.3  Reliable Data Transmission
Dengan Kemampuan Bandwith yang sama2 besar maka range data transfer pun bisa lebih jauh, sehingga kemungkinan lost of data akan berkurang. Keduanya sama2 reliable serta mendukung implementasi IPv6.

3.4  Kesimpulan
·         Ditinjau dari kemampuan transfer rate data pada downlink LTE lebih unggul dari WiMax.
·         Ditinjau dari easy to implement, WiMax lebih unggul
·         Cost efektif ditinjau dari bandwith lebih unggul LTE dari WiMax
·         Cost efektif ditinjau dari infrastruktur lebih unggul WiMax dari LTE.

IV. HASIL ANALISA
Berikut hasil analisa dengan menggunaka LTE :
·         Kecepatan akses bandwidth yang tinggi.
·         Tahan terhadap gangguan (noise).
·         Jangkauan sinyal yang luas.
·         Waktu respon yang lebih cepat.
·         Throughput yang lebih baik—latency turun  menjadi 10-20 ms dan kecepatan puncak mencapai 173/58 Mbps (downlink/uplink).
·         LTE mendukung akses layanan mobile broadband untuk berbagai aplikasi seperti browsing, email, tukar menukar video, download music dan banyak aplikasi lainnya untuk merespon dengan cepat tanpa penundaan.
·         Implementasi Wimax membutuhkan perubahan besar-besaran pada infrastruktur operator GSM. Disamping itu, perfoma WiMaX ternyata “menipu”. Dalam trialnya performa Wimax memang mencapai 50 Mbps namun dalam prakteknya akan berubah drastis hingga 9 Mbps saja. Dari investasi, LTE akan tiga kali lebih murah dari pada WiMax.


V.    KESIMPULAN
Teknologi LTE merupkan  teknologi yang cocok digunakan untuk jaringan telekomunikasi pada Mabes Polri Polda Metro Jaya karena memiliki   downlink dan uplink yang tinggi sehingga mempermudah dalam melakukan tukar menukar data. Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G.


Referensi
[2]       Wikipedia.com. “LTE”dalam http://id.wikipedia.org/wiki/LTE. Diunduh pada 30 Mei 2012.
[3]       Articlecenter.com. http://www.articlecenter.org/long-term-evolution-lte/ Diunduh pada 13 Juni 2012.





0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Ekki KataK All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.