0

Nasib si Gayung Pucung #CeritaBetawi

Posted by Riski Safaat on 14.15
         Gayung itu adalah alat untuk menciduk air atau menciduk zat cair lainnya. Tempo dulu, gayung yang digunakan untuk menciduk air dari bak mandi atau dari tempayan dibuat dari batok (tempurung) kelapa. Yang dibuat dari kaleng jarang ada dan yang dibuat dari bahan plastik seperti yang digunakan sekarang, belum ada. Untuk menciduk barang cair yang volumenya sedikit, seperti santan atau air gula, seperti yang digunakan oleh penjual cendol dan cincau, dibuat dari batok (tempurung) buah pucung (klowak,buah kepayang). Karena itu disebut Gayung Pucung. Dengan gayung pucung yang bisa diciduk mungkin hanya setara dari sendok makan, Jadi sangat sedikit.

         Andaikata menciduknya dilakukan berulang-ulang hasilnya juga tidak banyak. Begitu pun andaikan digunakan untuk menciduk air dari bak mandi, dari tempayang, dari empang, dari sungai, dan dari laut hasilnya tetap tidak banyak.

           Apa yang didapat dari cerita gayung pucung ini ? orang betawi dulu percaya bahwa banyaknya rezeki setiap orang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Jika rezekinya sudah ditentukan sedikit maka meskipun dia rajin bekerja atau bekerja ditempat yang banyak uang, hasil yang didapat tetap saja sedikit. Sebaliknya, jika orang sudah digariskan rezekinya banyak tampaknya akan mudah sekali mendapatkan rezeki.


Referensi : Chaer,Abdul. (2012)."Folklor Betawi" Kebudayaan & Kehidupan Orang Betawi. Jakarta :Masup Jakarta


0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Ekki KataK All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.