0

Doa untuk Diah

Posted by Riski Safaat on 10.51

Ploooong sudah rasanya setelah meyutradarai pementasan "Doa untuk Diah". Pementasan berdurasi 14 menit ini mengisahkan tentang cita-cita, realita dan keluarga. Diah yang diperankan oleh Fransiska Amelia, seorang anak kecil terlahir dari keluarga yang miskin namun mempunyai cita-cita yang amat mulia, yakni Presiden. Anak kecil yang polos, lugu dan cerdas mempunyai kritikan pedas terhadap pemerintah. Dimana dalam dialognya Diah menceritakan bahwa "Presiden sekarang Budeg". Budeg dalam artian kurang mendengar aspirasi rakyat,khususnya orang-orang kecil seperti keluarga Diah ini. Tokoh Ibu yang dperankan oleh Gizela Cindy pun tak kalah bagusnya. Ibu yang tak mau anaknya Diah bernasip sama sepertinya, punya cita-cita yang tinggi namun terbentur masalah dana dan support. Kemudian hadirnya tokoh ayah diperankan oleh Dionisius Evan pada pertengahan adegan, menambah warna terang dalam keluarga ini. Ayah yang berkarakter tegas dan lebih berfikir realistis terhadap cita-cita Diah. Awalnya sang ayah pesimis akan cita-cita Diah, namun Ibu memberikan contoh tentang teori sebuah batang lidi. Dimana jika hanya satu batang lidi digunakan untuk menyapu maka akan cepat patah namun bila lidi itu banyak,maka akan kuat digunakan untuk menyapu . Teori sederhana tersebut bermakna agar mereka sebagai orangtua harus bisa merawat dan menjaga mimpi anaknya agar tidak cepat patah karena lewat doa dan dukungan mereka orangtuanya mimpi diah akan menjadi nyata. 

Banyak pesan yang ada dari pementasan "Doa untuk Diah" ini, diantaranya :
1. Mengenai cita-cita dan mimpi
Jika kalian punya mimpi jangan nyerah untuk menggapainya. Diah punya mimpi
ingin jadi Presiden. Kamu cita-cita pengen jadi Dokter, Artis, atau mimpi punya    pacar sholehah juga boleh. Kejar terus broo dan jangan berhenti bermimpi. Tapi inget mimpinya yg positif yah jangan mimpi jadi bandar narkoba juga.
2. Mengenai Keluarga
Gimana sih keluarga supaya tetap hangat ? Gimana sih menjaga kerukunan antar keluarga ? Yaa simple aja koq, saling menghargai, saling mendukung dan komunikasi. Semoga dengan adanya pentas ini tali kekeluargaan di Teater KataK tetap terjaga sampai kapan pun. 

Nah gw bukan sutradara hebat juga yang udah menyutradai puluhan naskah, tapi mau sedikit berbagi aja gimana tugas-tugas dan tips jadi sutradara. 
1. Naskah
Banyak naskah yang di sutradarai oleh penulisnya sendiri. Nah klo itu udah gampang, karena penulis udah tahu jalan cerita dan alur dari naskahnya. Bagi naskah yang buatan orang lain, hal yang sering-sering kalian lakuin adalah Baca. Baca berulang-ulang sampe ketemu maksud dari naskahnya itu apa ? Tujuan naskah ini apa sih ?. Nah setelah baca naskah pasti dapet tuh kira" latar tempatnya kaya gimana ? Tokohnya seperti apa ? Blockingnya kaya apa? Keluar masuk pemain ?lightingnya mau kaya gimana ? propertinya mau kaya gimana ? kostumnya ? make-up dan musiknya? Nah setelah udah tahu naskahnya gimana, saatnya bedah naskah bareng-bareng ke pemain. 
2. Pemain dan crew
Biasanya klo pementasan besar ada audisinya, tapi karena persiapan pentas ini cuma  2 minggu pemain harus segera dicari dan dapet. Nahh di pentas ini pemainnya cuma 3 orang dan dialognya cuma sedikit,jadi agak bersyukur aja. Minggu pertama, gw lakuin adalah reading dan bedah naskah dengan pemain.Setelah pemain tahu jalan cerita, makna dari tokoh yang mereka perankan apa, kira-kira bayangan mereka akan gimana nanti, nah itu, Diskusi.Pemain diwajibkan hafal naskah selama satu minggu dan membaca terus menerus sambil mencari referensi. Minggu kedua pemain sudah diwajibkan lepas naskah. Nah karena naskahnya singkat, bisa lah pemain ngafalin seminggu doing. Intinya sih time management, sutradara sudah wajib punya catatan sendiri kapan ngelakuin blocking, kapan latihan dengan music,kapan latihan dengan property, latihan pke kostum kapan, latihan dengan make-up kapan, gladi kotor dan gladi kotor. Tugas sutradara membuat naskah itu menjadi hidup dalam alur naskah. Harus diperhatikan juga adalah hak dan kewajiban dalam mengadakan suatu pementasan. Saling menghargai antara sutradara, pemain dan crew itu penting, klo ada masalah dan kurang sreg segera diskusi. Tugas penulis naskah adalah menulis naskah, tugas sutradara adalah menafsirkan naskah lewat adegan yang diperankan tokoh/pemain, tugas pemain adalah menyampaikan dialog dan pesan yang ada di naskah untuk penonton, sedangkan crew bertugas untuk mendukung segala yang dibutuhkan dalam pementasan baik music,makeup, kostum,property dan tata cahaya agar adegan sesuai dengan naskah dan terciptalah pementasan yang indah, menghibung dan penuh makna.
3. Waktu
Kesuksesan sebuah pementasan gue melihat dari latihan sih. Kedisiplinan menjadi kuncinya. Gw sendiri ga sempurna sih dalam menyutradarai kadang suka telat juga. Selagi masih ada waktu sebelum pentas, biasanya gue mengecek semua property. Karena ini pentas singkat jadi gw juga merangkap sebagai Properti juga. Banyak yang bisa lo tambah-tambahin sebelum pentas dimulai. Intinya hargai waktu.
4. Berdoa
Percuma latihan keras kalo ga berdoa J
5. Penonton
Perlakukan penonton seperti raja. Penonton adalah segalanya. Intinya suatu naskah harus tersampaikan pesan moral yang dimainkannya ke penonton.

Berikut adalah dokumentasi yang diambil saat pementasan berlangsung :
























Dok : Viriya Paramita

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Ekki KataK All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.