0
Bukan aku menyerah mengejarmu namun aku hanya mengalah pada waktu.
Posted by Riski Safaat
on
08.43
Aku tak tahu ini obsesi atau bukan. Kamu
kujadikan sebagai tujuan hidup. Terlalu muluk memang tapi aku tetap
percaya. Tujuan yang membuat lebih kuat dalam menghadapi ke gagalan yang
menimpa. Sering kali terjatuh dalam keterbatasan namun harus bangun kembali
mengejar ketertinggalan itu. Berusaha meraih tujuan yang sekarang
belumku raih.
Memang benar, semenjak kedekatan ini aku senang. Semua seperti mimpi dan hal yang paling ku inginkan
sejak lama. Namun tidak seperti yang ku harapkan, komunikasi 2
arah tak terjadi tapi aku menghargaimu.
Bukan menuntut lebih, namun kadang sering kecewa. Jawabmu pun, terasa aku yang memaksakan untuk tetap komunikasi ini berlangsung. Terlalu muluk mungkin angan-angan ini ketika bersamamu, yang tak
baik jika terus menerus dijalani.
Berusahaku menjadi orang yang aktif, bahkan sekarang menuju hyperaktif. Sampai-sampai mungkin kamu terasa terganggu bahkan ilfeel. Berusaha membahagiakanmu dengan bukan menjadi diriku yang sebenarnya hanya karena supaya kau tak jauh. Aku kembali tak percaya diri memilihmu yang begitu sempurna.
Akibatnya sekarang aku kehilanganmu lagi.
Semakin jauh lagi tujuan itu dari fokus. Semua tak ada yang perlu disalahkan.
Aku tak bisa memaksakan kamu tetap disini, dengan berusaha membuatku senang.
Sekarang mungkin semua kembali seperti dulu
lagi. Aku tidak apa-apa disini sendiri. Memang lebih baik kita menjaga jarak dulu untuk
suatu hari kita didekatkan kembali. Senangku tak terkira semenjak kau disini,
tapi kali ini memang lebih baik kita tak bersama dahulu.
Sekarang kejarlah cita-cita dan kebahagianmu
dahulu. Biarkan waktu bergulir seperti biasanya. Sudah cukup senang hati ini berada dalam kedekatan seperti ini. Sudah cukup bahagia pula
bisa utarakan semua yang sempat terpendam. Aku cukup bahagia walau hanya sekejap.
Jika memang suatu hari Tuhan YME
mempertemukan kita kembali, mungkin kita Jodoh. Namun bila kita tak
dipertemukan kembali, hati yang harus lebih banyak bersabar dan tawakal. Jujur
aku tak mau seperti ini, tapi harus dijalankan.
Namun semua perlu kau ketahui, hati ini sudah
tertutup untuk yang lain karena sudah ada kamu yang mengisi kekosangan selama
ini yang padahal secara fisik kau tak ada disampingku. Aku berharap suatu saat nanti
kita bisa bersama kembali dan suatu hubungan yang lebih serius, Ikatan
Perkawinan. Namun semua kehendakNYA.
Terimakasih, ingin sekali suatu saat aku
dapat diizinkan mengenalmu untuk lebih dekat lagi. Terimakasih .
Bukan aku menyerah mengejarmu namun aku hanya
mengalah pada waktu.
Riski Safaat